acpavia Sepak Bola Indonesia,Sports Fakta Menarik Shin Tae-Yong, Coach Sepakbola Timnas Indonesia

Fakta Menarik Shin Tae-Yong, Coach Sepakbola Timnas Indonesia

Fakta Menarik Shin Tae-Yong, Coach Sepakbola Timnas Indonesia post thumbnail image

Kalian tau tidak kalau fakta menarik sekarang Timnas Indonesia memiliki pelatih bernegara asing asal Korea Selatan, yaitu Shin Tae-Yong. Beberapa dari kalian yang tidak mengikuti berita olahraga seperti sepak bola tentu berpikir apakah bisa orang asing mengarahkan tim Indonesia? Bagaimana komunikasinya? Apakah sistem pelatihannya cocok bagi para pemain? Ya, itu adalah pertanyaan umum yang paling memungkinkan untuk terlintas dalam benak anda.

Hal yang perlu kalian ketahui adalah semenjak Coach Shin Tae-Yong melatih pemain Timnas Indonesia, ada banyak perubahan baik yang ada pada prestasi persepak-bolaan kita. Shin Tae-Yong pun ternyata sudah cukup lama menggeluti dunia sepak bola sejak kecil. Karir awal ia memasuki Tim Nasional Korea Selatan merupakan pada tahun 1987 – 1997, ia pun menjadi seorang pelatih professional sejak tahun 2009 hingga saat ini.

Dari perjalanan karir yang selama ini ia capai tentu saja tidak meragukan. Shin Tae-yong merupakan sosok yang detail untuk menolong kinerjanya pada Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu terbilang sering bertanya apa yang diperlukan para pemain sebagai Media Officer di Piala AFF 2020 lalu. Selain itu, Shin Tae-yong terhitung sering memantau apakah pemainnya sudah mendapat layanan yang ia harapkan sesuai kebutuhan.

“Coach Shin merupakan sosok pelatih yang tekun dan detail. Tidak hanya urusan tehnik dan trik saja, tetapi detail dalam perihal segalanya,” kata Bandung Saputra

Contohnya saja saat Shin Tae-yong termasuk mengurusi penentuan sepatu pemain. Shin Tae-yong kerap share pengetahuan dengan pemain Timnas Indonesia mengenai penentuan sepatu. Shin Tae-yong mengatakan terhadap para pemain sehingga pilih sepatu tidak berdasarkan merek. Menurutnya yang paling utama adalah sepatu itu dapat nyaman saat dipakai beraksi.

Fakta Menarik Pelatih Sepak Bola Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong

Namun tau kah kalian kalau pelatih yang satu ini memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum semua orang ketahui. Ada sejumlah fakta menarik perihal pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Fakta Shin Tae-yong yang mengejutkan kala melatih Timnas Indonesia sejak dari pertama kali berkunjung sampai hampir tiga tahun. Pelatih Korea Selatan itu menghadirkan angin segar yang mempunyai perubahan prestasi Timnas Indonesia mampu beradu dengan negara lain. Berikut fakta unik dan menarik pelatih Shin Tae-yong yang mesti kalian ketahui:

Ranking FIFA Timnas Meroket

Sejak menangani Timnas Indonesia terhadap Desember 2019, ranking FIFA skuad Garuda meroket 20 tingkat. Ranking FIFA Timnas Indonesia kini berada pada posisi 155 dunia setelah lolos ke Piala Asia 2023.

Bangun 3 Level Skuad Masa depan Timnas Indonesia

Sebagai pelatih baru, Shin Tae-yong memberikan suasana berbeda. Shin Tae-yong mempunyai pandangan yang visioner dalam membentuk skuad Timnas Indonesia. Shin Tae-yong lebih pilih pemain muda umur dengan talenta tinggi untuk membentuk skuad jaman depan Timnas Indonesia. Skuad Timnas Indonesia yang kala ini rata-rata berusia 23,6 tahun menjadi modal menghadapi kompetisi ketat.

Shin Tae-yong juga piawai dalam mengolaborasikan pemain muda dengan senior baik lokal maupun pemain keturunan Indonesia dan naturalisasi menjadi kebolehan menakutkan. Tangan dingin Shin Tae-yong terbukti ampuh membentuk tiga level kebolehan Timnas Indonesia U-19, U-23, dan senior.

Timnas Indonesia Berprestasi Tinggi

Kedatangan Shin Tae-yong memunculkan kembaliprestasi Timnas Indonesia sejak Desember 2019. Ada tiga prestasi yang memadai membanggakan yang Timnas Indonesia raih sepanjang pelatihan Shin Tae-yong. Shin Tae-yong mempunyai Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020 juga mengalahkan Malaysia dan Singapura. Medali perunggu SEA Games 2021 dipersembahkan Shin Tae-yong setelah mengalahkan Malaysia di perebutan daerah ketiga. Klimaksnya, Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 setelah mengalahkan Kuwait dan Nepal.

Memiliki Rasa Toleransi Tinggi, Tegas, Namun Humoris

Shin Tae-Yong Memiliki Rasa Toleransi Tinggi, Tegas, Namun Humoris

Tidak hanya tegas dalam melatih pemain muda timnas Indonesai, ia pun terkenal sebagai sosok yang punya toleransi tinggi dengan kebiasaan dan budaya Indonesia. Sikap toleransi tinggi itu ia tunjukan yang menghentikan sesi latihan Timnas Indonesia U-19 kala mendengar azan Maghrib terhadap 21 Juni 2022.

Di balik sikap tegas Shin Tae-yong kala melatih Timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan itu ternyata seorang yang humoris. Baik sewaktu sesi latihan maupun pada area tukar pemain, Shin Tae-yong mampu membawa dampak cair suasana tim. Ada kala Shin Tae-yong bersikap serius dan tegas kala melatih para pemain. Tapi, ada kala Shin Tae-yong bercanda seperti saat ada pemain yang salah dalam menerapkan instruksi kala latihan. Irfan Jaya salah satu yang menjadi korban kejahilan Shin Tae-yong.

Pemain yang kini membela Bali United itu sempat dibanting Shin Tae-yong saat salah dalam mobilisasi instruksi. Tentu maksud dibanting tersebut Shin Tae-yong sambil bercanda. Aksi gokil Shin Tae-yong terekam saat area tukar ikut berjoget dengan para pemain. Bahkan ketika Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, Shin Tae-yong tanpa malu-malu berjoget sambil berjalan mengikuti Saddil Ramdani dan kawan-kawan.

Fakta Paling Menarik, Senang Belajar Bahasa Indonesia, Shin Tae-Yong Sampai Pakai Peci!

Shin Tae-yong juga pelatih luar negeri yang cepat beradaptasi dengan pemain Timnas Indonesia. Salah satunya cepat berkomunikasi kala belajar bahasa Indonesia. Dalam sebuah video, Shin Tae-yong mengejutkan dengan memakai peci hitam sedang belajar bahasa Indonesia. Dipandu staf Timnas Indonesia, Shin Tae-yong melafalkan kata-kata selamat Lebaran.

Related Post

Chelsea vs Leicester City, Skor 2 -1 Tapi The Blues Diejek?

Chelsea vs Leicester City, Skor 2 -1 Tapi The Blues Diejek?Chelsea vs Leicester City, Skor 2 -1 Tapi The Blues Diejek?

Chelsea vs Leicester City pada Sabtu 2-1 berkat dua gol dari Raheem Sterling saat bintang Inggris itu mendapatkan gol pertamanya sejak bergabung dengan tim London. Pasukan Thomas Tuchel menurunkan satu pemain sejak menit ke-28 babak permainan saat Conor Gallagher keluar lapangan. Setelah mendapat kartu kuning kedua karena menjatuhkan Harvey Barnes dari Leicester. Babak permainan Leicester City dan Chelsea ini berlangsung pada Liga Premier malam tadi, sedangkan untuk Liga Italia ada Bologna vs AC Milan dengan 2 – 0.

Leicester, yang golnya batal pada babak pertama, memperkecil ketertinggalan menjadi dua ketika Barnes mendapati dirinya pada akhir umpan dari Jamie Vardy pada menit ke-66. Tetapi mereka tidak dapat menemukan cara untuk menyamakan kedudukan meski memberikan tekanan di menit final. Pendukung Stamford Bridge yang gembira mengejek Anthony Taylor dan wasit Paul Tierney setelah 10 pemain Chelsea mengalahkan Leicester City di Liga Premier.

Anthony Taylor Mengejek Saat Chelsea vs Leicester City Di Liga Premier

Anthony Taylor Mengejek Saat Chelsea vs Leicester City Di Liga Premier

Wasit, secara keseluruhan, bukan poin pembicaraan utama untuk sekali selama pertandingan Chelsea vs Leicester City. Ini datang pada saat yang tepat, terutama mengingat kontroversi Taylor dan Mike Dean yang terjadi selama babak game minggu ke-2 dalam derby London melawan Tottenham. Wasit Tierney memang harus mengeluarkan Conor Gallagher. Sebuah keputusan yang diterima secara keseluruhan oleh fanbase Stamford Bridge yang gugup, yang pada satu titik mungkin mengira mabuk Leeds akan berlanjut setelah 30 menit.

Itu termasuk manajer Thomas Tuchel yang menjalani larangan satu pertandingan setelah FA menghukumnya di bawah kode E3 untuk komentarnya terhadap duo wasit tersebut. Bahkan pemain Jerman itu tidak memiliki keluhan tentang momen kartu merah. Yaitu saat ia mengalihkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pemain yang bersangkutan.

“Hari ini, ia bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Tentu saja, dia tahu itu kesalahan besar,” kata Tuchel dalam konferensi pers pasca-pertandingan. “Kami berbicara singkat setelah babak, dan hal-hal seperti ini bisa terjadi. Ini bukan murni kesalahannya karena ini adalah bola mati bagi kami. Dan cara kami mengambil bola mati saat ini sangat ceroboh.”

Namun penampilan tim yang penuh inspirasi Raheem Sterling dan Reece James tutup, dua pemain yang menonjol pada akhirnya. Dan mengirimkan pesan Piala Dunia yang besar dalam prosesnya kepada Gareth Southgate.

Selain gol-gol dan akhir yang menegangkan, para penggemar juga menjadi poin pembicaraan utama dari acara tersebut. Meskipun Tierney menampilkan kinerja wasit yang baik, secara keseluruhan. Sebagian pendukung secara ironis membandingkan beberapa keputusannya dengan keputusan Taylor.

Aston Villa vs Everton, Danny dan Emiliano Jadi Penyelamat

Aston Villa vs Everton, Danny dan Emiliano Jadi Penyelamat?Aston Villa vs Everton, Danny dan Emiliano Jadi Penyelamat?

Danny dan Emiliano dapat terbilang sebagai penyelamat pada babak akhir permainan Aston Villa vs Everton. Aston Villa mendapatkan poin pertama mereka pada musim baru Liga Premier. Saat mereka berjuang untuk meraih kemenangan 2-1 atas Everton pada hari Sabtu. Pertemuan manajerial pertama antara Steven Gerrard dan Frank Lampard berjalan dengan cara mantan kapten Liverpool. Yang timnya dapat mengklaim pantas menang meskipun selesai panik di Villa Park.

Tendangan luar biasa dari Danny Ings memecah kebuntuan pada babak pertama dan sebaliknya hanya ada peluang kecil yang jelas pada satu jam pertama. Karena situasi terik mengambil korban pada kecepatan permainan. Sepertinya Villa akan meraih tiga poin ketika Emiliano Buendia, menggantikan Philippe Coutinho yang cedera. Bergabung dengan luar biasa dengan Ollie Watkins untuk menggandakan keunggulan pada tahap penutupan.

Namun, debutan Everton Amadou Onana memaksakan gol bunuh diri dari mantan Toffee Lucas Digne untuk membuat final yang mendebarkan. Ketika Emiliano Martinez melakukan penyelamatan penting dari Onana dan Anthony Gordon dan Tyrone Mings. Karena kembali melakukan intervensi kritis untuk menghentikan Salomon Rondon mencetak gol.

Danny Ings dan Emiliano Buendia, Kunci Kemenangan Babak Aston Villa vs Everton

Danny Ings dan Emiliano Buendia, Kunci Kemenangan Babak Aston Villa vs Everton

Striker Aston Villa Danny Ings dan pemain pengganti Emiliano Buendia memastikan kemenangan 2-1 atas Everton saat tuan rumah merebut tiga poin pertama mereka pada musim baru Liga Premier dalam pertemuan fisik Villa Park yang terik, Sabtu. Setelah kalah 2-0 dari Bournemouth pada akhir pekan pembukaan, manajer Villa Steven Gerrard mengembalikan bek tengah Tyrone Mings ke starting lineup. Dan timnya bangkit kembali dengan penampilan yang rajin, mengalahkan tim Everton yang mantan rekan setim Gerrard di Inggris, Frank Lampard latih.

Kedua pemain tersebut tampil 59 kali bersama dalam karir mereka yang membuat mereka mendapat pujian karena bakat menyerang mereka. Tetapi hanya ada sedikit kreativitas sampai Ings tampil membuka skor untuk tim tuan rumah dengan satu-satunya tembakan tepat sasaran pada babak pertama. Setelah bekerja dengan baik pada sisi kanan oleh Ollie Watkins. Pemain berusia 30 tahun itu menggesek bola dari depan rekan setimnya Philippe Coutinho. Sebelum memotong kembali ke kaki kirinya dan melepaskan tendangan melewati Jordan Pickford tepat melewati setengah jam.

Everton, yang kalah 1-0 dalam Chelsea akhir pekan lalu, meningkatkan tempo pada babak kedua, tetapi kesulitan untuk menciptakan banyak peluang yang jelas. Setelah memenangkan bola di tengah lapangan, Villa memberikannya kepada Watkins dan umpan tengahnya tertepis Buendia pada menit ke-85. Tetapi gol bunuh diri mantan pemain Everton Lucas Digne setelah kerja bagus dari tim tamu. Penandatanganan baru Amadou Onana untuk beberapa menit ketegangan terakhir sama halnya pada babak permainan Paris Saint-Germain vs Montpellier.

Kecewa Gagal Pindah ke Chelsea, Wesley Fofana Langsung Mogok Latihan

Kecewa Gagal Pindah ke Chelsea, Wesley Fofana Langsung Mogok LatihanKecewa Gagal Pindah ke Chelsea, Wesley Fofana Langsung Mogok Latihan

Gagal Pindah Membuat Wesley Fofana Mogok Latihan – Wesley Fofana sangat kecewa sesudah keinginannya untuk dapat pindah ke Chelsea tak kunjung terwujud. Bintang Leicester City itu kini diklaim kesal dan mangkir dari latihan tim yang dia naungi. Kalau usaha Milan pertahankan Sandro Tonali berhasil dengan perpanjang masa kontraknya, berbeda dengan Wesley Fofana yang ngambek.

Chelsea sebetulnya telah mengajukan tawaran besar kepada Leicester City di hari-hari terakhir bursa transfer musim panas ini. Tawaran terakhir The Blues kabarnya berupa duwit tunai senilai 70 juta pound sterling atau kurang lebih Rp 1,22 triliun.

Angka itu sendiri telah tujuh kali lipat dibandingkan jumlah yang dikeluarkan Leicester untuk merekrut Fofana. Ketika belanja si pemain berasal dari Saint-Etienne pada musim panas 2020 lalu, The Foxes kabarnya hanya mesti mengeluarkan duwit sebanyak 10 juta pound sterling.

Meskipun demikian, tawaran berasal dari Chelsea tersebut belum cukup bagi Leicester. The Foxes kabarnya baru bersedia melewatkan Fofana di atas angka 80 juta pound sterling. Karena tak tersedia kesepakatan harga, Chelsea pun dikabarkan mundur perlahan mengejar pemain 21 th. tersebut.

Leicester Enggan Jual Murah Wesley Fofana ke Chelsea

Diketahui apabila saat ini Leicester tak akan melepaskan Fofana ke klub manapun kecuali klub tersebut bisa memberikan penawaran di kisaran harga sebesar 80 sampai dengan 100 juta pounds. Sementara itu sang pelatih juga menegaskan apabila sebenarnya ia dan pihak Leicester sendiri memang tak berniat untuk menjual sang bek.

Leicester Enggan Jual Murah Wesley Fofana ke Chelsea

Alasannya adalah karena ia dianggap sebagai pemain masa depan bagi Leicester karena usia Fofana yang saat ini baru 21 tahun. Suasana ini membawa dampak Fofana terlampau kecewa, dikarenakan Ia terlampau mengidamkan join bersama Chelsea dan tampil di Liga Champions.

Saking kecewanya, Fofana dikabarkan mangkir berasal dari latihan Leicester sedari pekan tempo hari dan memilih berlatih bareng tim U-23. Aksi mogok latihan Fofana ini membawa dampak manajer Leicester, Brendan Rodgers berdoa agar sepenuhnya dapat cepat selesai bersama baik-baik.

“Sudah tersedia tawaran yang masuk, tapi ditolak. Selain itu, saya tidak jelas detilnya secara penuh, dikarenakan kita fokus ke pertandingan. Dia sebetulnya sempat absen latihan pekan lalu, yang membuatnya tidak main lawan Southampton,” ujar Rodgers layaknya dikutip RTE.

“Fofana itu anak yang baik. Saat ini situasinya sebetulnya sukar untuknya. Sulit baginya untuk menangani ini semua dan tentu saja dia tidak dapat bermain, sepanjang masih memikirkan soal transfer. Anda butuh komitmen penuh berasal dari pemain Anda. Tentu saja, lebih cepat lebih baik kecuali Fofana sebetulnya bakal pergi, dikarenakan kita dapat melacak pemain penggantinya.”