Malaysia Rombak Sistem Liga Demi Tingkatkan Kualitas Pemain

Malaysia Rombak Sistem Liga Demi Tingkatkan Kualitas Pemain post thumbnail image

Malaysia Rombak Sistem Liga Demi Tingkatkan Kualitas Pemain – Malaysia kabarnya merombak proses liga untuk musim mendatang. Hal itu mereka lakukan tidak lepas dari obyek menambah mutu para pemain muda mereka. Jumlah tim pada Liga Super Malaysia selaku kasta tertinggi termasuk akan mereka perluas. Negara Jiran ini juga merupakan salah satu tempat yang membuat Makan Konate viral di Malaysia.

“Perluasan jumlah tim Liga Super berdasarkan rekomendasi dari FIFA, dan kita yakin bersama lebih banyak babak game akan bermanfaat bagi tim nasional. Bersama pemain meraih lebih banyak pas bermain serta peningkatan pendapatan untuk tim.” mengetahui Presiden Liga Malaysia (MFL), Datuk Ab Ghani Hassan.

Sekadar informasi, Liga Super Malaysia pas ini menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara. Mereka apalagi bisa duduk pada peringkat 10 besar se-Asia beradu bersama sejumlah negara kuat Asia lainnya. Seperti Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, Iran, Hong Kong, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Malaysia Rombak Sistem Liga Untuk Para Pemainnya

Liga Super Malaysia apalagi tercatat jauh lebih unggul dari Liga Indonesia (Liga 1) pas ini. Pasalnya, Indonesia tetap duduk pada urutan ke-25 peringkat Asia. Artinya, level mutu liga ke-2 negara bertetangga itu tetap terbilang terlampau jauh. Ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia kedepannya.

Malaysia Rombak Sistem Liga Untuk Para Pemainnya

Saat ini Liga Malaysia mendapat tuntutan untuk menerapkan sepak bola modern. Nantinya kasta tertinggi liga di Malaysia (Liga Super Malaysia) akan 18 tim ikuti. Adapun kasta kedua, Liga Premier Malaysia, akan berubah nama menjadi Liga Semi-Pro. Kabarnya juga, kasta ketiga liga Malaysia bernama Liga Sepak Bola Amatir (AFL).

Firdaus yang termasuk Timbalan Pengerusi Jawatankuasa Pertandingan Tempatan FAM menegaskan. Sudah tiba masanya khidmat pemain yang berusia 35 tahun ke atas tidak lagi dibenarkan beraksi di saingan Liga FAM terhadap musim depan.

Ujarnya, tindakan itu bagi menjamin ‘kesegaran’ daya saingan divisyen tiga itu bersama mengakses pintu seluas-luasnya buat pemain daripada Piala Presiden dan Belia menyertai babak permainan ketiga paling tertinggi dalam proses bola sepak negara itu.

“Liga FAM wajib menargetkan untuk mencungkil pemain baru dan muda, menjadi inilah slot yang lumrah untuk pemain dapatkan yang lebih muda. Saya dapati kebanyakan pemain yang berusia 35 tahun ke atas, hati mereka sudah tidak terlampau mau bermain bola sepak lagi. Mereka sebaliknya cuma mahu bisa gaji dan sulit menyumbang kepada daya saing atau kejayaan pasukan. Jadi bagi Liga FAM akan datang, cukup-cukuplah kita lihat pemain yang terhadap aku ibarat sudah ‘monopaus’ ini.” katanya yang ikut menginginkan suntikan dana lebih besar mirip ada daripada FAM. Maupun sektor swasta bagi menjenamakan pada mulanya babak permainan Piala Emas Raja-Raja itu.

Related Post