Hakim Ziyech Lebih Pilih Tottenham Daripada Ajax?

Hakim Ziyech Lebih Pilih Tottenham Daripada Ajax? post thumbnail image

Pemain sayap Chelsea yang tidak disukai Hakim Ziyech lebih pilih tukar ke klub Liga Premier Tottenham Hotspur daripada tukar lagi ke mantan klubnya Ajax. Spurs telah muncul sebagai tujuan yang relatif menarik bagi pemain Maroko sebab ia berhubungan dengan kepindahan lagi ke Ajax. Setelah beberapa kali kita membahas sepak bola Indonesia hari ini mulai dari berita hingga daftar tinggi badan timnas u-20, kali ini kita akan membahas bintang Chelsea yang menolak Ajax.

Ziyech telah terlampau dengan kemungkinan muncul dari Stamford Bridge sepanjang musim panas, setelah berjuang untuk sepak bola tim utama di bawah Thomas Tuchel. Belakangan ini juara Belanda dengan usaha untuk membawa playmaker timnas Maroko lagi ke Amsterdam saat mereka ingin mencari pengganti bagi Antony. Yang tetap mendorong kepindahannya ke Manchester United untuk bereuni lagi dengan mantan bos Erik ten Hag.

Fabrizio Romano, saat itu, juga mengumumkan bahwa Hakim Ziyech telah lakukan sebagian pertemuan dengan pihak Ajax. Berkenaan potensi kembalinya ke klub saat gelandang itu telah tidak berkehendak keberadaannya di Stamford Bridge. Namun rival London The Blues, Tottenham Hotspur, saat ini muncul sebagai destinasi alternatif bagi pemain berusia 29 tahun tersebut.

Hakim Ziyech, Bintang Chelsea Lebih Pilih Masuk Tottenham

Hakim Ziyech, Bintang Chelsea Lebih Pilih Masuk Tottenham

Antonio Conte kabarnya tertarik terhadap gelandang serang serbaguna. Sebab ia ingin memperkuat timnya menjelang hari batas saat transfer. Dengan taktisi Italia itu sebelumnya berkaitan dengan minat untuk membawa Memphis Depay dari Barcelona. Johan Derksen lewat Sport Witness kini mengklaim bahwa Hakim Ziyech lebih suka tukar ke London utara. Daripada tukar lagi ke mantan klubnya Ajax Amsterdam sebab ia ingin sukses di Premier League.

“Saya sanggup membayangkan ia lebih pilih Tottenham, sebab ia ingin sukses di Inggris. Kembali ke Ajax sedikit sebagai penolakan. Ia dapat kami sambut dengan tepuk tangan di sini, itu dapat menjadi sambutan yang hangat, tetapi secara naluriah ia telah gagal di Inggris. Jika Anda sanggup bermain di Tottenham atau Anda bermain melawan Sparta, RKC atau Go Ahead (bersama Ajax), maka Anda pergi ke sana, kan?” katanya.

Hingga saat ini, ia baru tampil 29 kali sebagai starter dalam dua musim di Stamford Bridge. Dan cuma mendapat 26 menit saat bermain sejauh musim ini. Target Spurs memicu nama untuk dirinya pun bersama Ajax, Heerenveen, dan Twente sebelum tukar ke ibukota Inggris.

Jumlahnya di Ajax memadai mencengangkan, dimana ia mencetak 49 gol dan membuahkan 81 assist dalam 165 babak permainan. Kita kudu menanti dan memandang apa yang menantinya di masa depan. Tetapi sebuah cara tampaknya terlampau kemungkinan berjalan dalam sebagian hari ke depan.

Related Post